Pemkot Siap Kolaborasi dengan Jejaring Komunitas
Wednesday, 24th Oct 2018 15:35 WIBTanggulangi Rob dan Penyiapan Smart City
PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan jejaring komunitas. Termasuk dalam upaya menanggulangi dampak perubahan iklim seperti banjir rob dan penyiapan Pekalongan sebagai smart city.
”Komunitas adalah salah satu kekuatan penting masyarakat sipil. Karena itu, kami siap membangun kolaborasi dengan berbagai komunitas di Pekalongan dalam proses pembangunan daerah,” ujar Wali Kota Mochammad Saelany Mahchfudz saat membuka Workshop Smart Citizen for Pekalongan Smart City di Hotel The Sidji, kemarin.
Wali Kota mengatakan, selama ini Pemkot Pekalongan selalu terbuka untuk bergandengan dengan siapa pun dalam proses pembangunan. Sebab dalam menjalankan fungsinya, Pemkot tidak bisa bekerja sendirian. Karena itu, dia menyambut baik keberadaan jejaring komunitas di Pekalongan.
Apalagi, mayoritas dari generasi milenial yang kreatif, kritis, dan tersambung dengan media sosial serta teknologi digital. Komunitas diharapkan bisa bersamasama dengan Pemkot dalam memajukan daerah serta menangani berbagai persoalan di tengah masyarakat. ”Salah satu tantangan Pekalongan saat ini bencana rob.
Pemkot akan sangat senang jika temanteman komunitas bisa ikut terlibat dalam penanganan permasalahan ini. Dalam konteks smart city juga demikian. Komunitas diharapkan bisa mendukung perbentukan smart society bersamaan dengan smart governmentdalam mendorong keterwujudan Pekalongan sebagai smart city,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Pekalongan Balgis Diab mengatakan, DPRD juga siap berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Pekalongan. Dia pun mengapresiasi pertemuan itu, karena bisa menjembatani Pemkot, DPRD, masyarakat sipil, dan masyarakat ekonomi.
Didukung DPRD
”Sebagai ketua DPRD, saya sangat mendukung. Semua harus bergandengan tangan dalam memajukan Kota Pekalongan. Kami menyambut baik jika ada semangat dari masyarakat sipil melalui komunitas untuk terlibat aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah,” tuturnya.
Head Knowledge Management and Learning Lembaga Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia Inda Loekman mengemukakan, kualitas tata kelola pemerintahan ditentukan oleh empat aktor.
Kepala daerah dan DPRD, birokrasi, masyarakat sipil, dan masyarakat ekonomi atau bisnis. Keempat aktor itu harus membangun kolaborasi untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik guna mencapai keberhasilan pembangunan.
Menurutnya, untuk masyarakat sipil, Kota Pekalongan mempunyai modal yang sangat bagus. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan jejaring komunitas yang memiliki semangat berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan sekaligus penanganan permasalahan sosial.
”Partisipasi ini harus diikuti komunikasi dengan tiga aktor lainnya, sehingga proses kolaborasi akan bisa berjalan dengan baik. Termasuk dalam penanganan rob dan penyiapan Pekalongan menjadi smart city,” ujarnya. Acara diikuti perwakilan 33 komunitas di Pekalongan.
Kegiatan ini juga dihadiri Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sri Budi Santoso, Ketua Tim Penggagas Aplikasi Jakarta Smart City Prasetyo Andy W, dan Project Manager International Relationship America-Asia Robert Bosch Stiftung Foundation Julia Sontag. (K30-38)